Adsafelink | Shorten your link and earn money

Friday, June 12, 2020

DAJJAL (Part 2)

Dajjal ditengah-tengah kaum Nabi Musa


Setelah merasa dan akhirnya mengaku dirinya memang Tuhan yang melihat bahwa dirinya berbeda dengan kemapuan makhluk lainnya, ia merasa lebih cerdas dari makhluk lain, ia sangat yakin bahwa didalam dirinya terdapat ruh yang istimewa yaitu ruh para dewa, dan buktinya ia mengalami pembicaraan dengan binatang, dan malaikat Jibril langsung berbicaranya, dan semua makhluk merasa takut dengan dirinya, dan sifat sombong dan merasa diri Tuhan ini terus berlangsung dalam perjalan hidupnya.

https://cl.accesstrade.co.id/000704000kcb


Sampai suatu masa setelah beberapa tahun di Samirah ia lalu berpergian keberbagai Negara-negara besar disekitarnya, sampai akhirnya ia pergi ke Mesir tempat Fira’un berkuasa. Dan disana ia mendekati dukun yang pandai di Mesir dengan bekal kecerdasan dan kepandaiannya berbicara Dajjal menyatakan bahwa ia ingin menjadi pelayan dan mengabdi kepadanya asal ia diajarkan ilmu dan hikmah.

Dajjalpun ingin agar dirinya di dekatkan dengan Fira'un yang berkuasa tapi dukun ini mengingatkan kepada Dajjal bahwa Fira’un adalah raja yang rasialis dan tidak menyukai orang-orang asing jadi lupakan saja keinginannya untuk mendekatkan diri ke Fria’un, apalagi Fira’un sedang melakukan aksi membunuh bayi laki-laki yang lahir dan membiarkan bayi perempuan hidup, karena Fira’un merasa terancam oleh rasa khawatir oleh mimpinya kelak aka nada anak laki-laki yang menjatuhkannya, namun Dajjal tidak putus asa dan ia terus belajar sampai kepada filosof-filosof yang hidup di zaman itu dan dari sanalah ia mengetahui informasi tentang Nabi Musa dan Nabi dan Nabi Harun, Dajjal sangat kagum mendengar cerita tentang kejujuran Nabi Musa, lalu Dajjal mengaku juga sebagai orang jujur sepertiNabi Musa, sehingga filosof itu mengatakan kalau begitu engkau adalah Nabi Musa Samiri.

Dan Dajjal mulailah bertemu dengan Nabi Musa, Dajjal tidak banyak berkisah kepada Nabi Musa dan hanya berkisah tentang sama-sama keturunan dari Ishak Bin Ya’kub, dan Nabi Musa tidak memperhatikan sekali Dajjal ini, Nabi Musa hanya membawa pesan Allah agar bereka semua beriman kepada Allah, namun Dajjal meragui hal itu, dan terus hidup ia ditengah-tengah orang Bani Israil, bahkan Dajjal sempat menikahi dengan dengan wanita disana, namun tetap tidak dikaruniai anak bahkan sampai kapanpun, karena sudah takdir dari Allah SWT.

https://click.accesstrade.co.id/adv.php?rk=00051a000kcb

Nabi Musa merupakan Nabi yang diperintahkan Allah untuk memperingatkan kaumnya agar beriman kepada Allah SWT, namun sejak kehadiran Dajjal maka fitnah Dajjal ini dimulai, dan atas fitnah Dajjal ini Allah telah mengingatkannya kepada Nabi Musa, hal ini dijelaskan dalam Alquran yaitu dalam Suat Thaha.


Kebiasaan kaum Nabi Musa yaitu kaum Bani Israel pada waktu itu adalah menyembah patung anak sapi, yang tidak dapat membawa kemanfaatan, dan tidak berguna sama sekali dan tidak pula berbicara, dan Nabi Musa ditengah kaum sering mengatakan coba tanyakan pada patung sapi itu apa saja yang telah ia ciptakan di muka bumi ini, menjawab saja tidak bisa bagaimana mau menciptakan sesuatu, jadi patung sapi ini bukan Tuhan, akulah Nabi yang di utus Allah untuk menyembah Allah SWT yang Maha Agung yang telah menciptakan bumi dan segala isinya dan dialah mengatur adanya siang dan malam. 

Namun walaupun Nabi Musa telah berdakwah dengan segala upayanya pengikutnya hanya sedikit, dan hanya sekitar 70 orang yang menyebar di kaum Bani Israel dalammenyampaikan dakwah dan misi sebagai Nabi yang di utus oleh Allah untuk memperingatkan agar mentahuhid Allah SWT.

Dajjal memang Dajjal sebagai penyebar fitnah yang hebat dan ulung, dan sampailah suatu saat Dajjal ditengah-tengah kaum Bani Israel berkata : “Akulah Rasul utusan Tuhan yang sesungguhnya kepada kalian dan kepada Musa yang lupa pada Tuhannya ketika ia ada dihadapannya, jika ia berfikir. Sesungguhnya patung anak lembu inilah yang disembah oleh nenek moyang kita di Samirah dan telah dicuri oleh orang-orang mesir dari kita danmereka menamainya “anak lembu Ubay’s”. itulah kelakuan kamu Nabi Musa yang sangat suka menyembah patung anak lembu yang mereka tahu bagaimana cara dan siapa pula yang membuatnya, kemudian mereka sembah, mereka tetap sebuah patung yang diam tak bergerak, menurut saya penyembahan patung pada saat itu merupakan sebuah pemikiran Tauhid yang sangat primitive sekali dan diluar logika manusia yang sudah tentu tidak ada dasarnya selaku manusia untuk menyembah sebuah patung bahkan sampai masa sekarang masih tidak berdasar.

Bani Israel bersikap tidak baik terhadap Nabi Musa oleh karena fitnah Dajjal yang hebat itu telah melanda kaum Nabi Musa saat itu meskipun Nabi Harun juga telah mengingatkan mereka namun mereka tetap saja menyembah anak lembu yang diam tak bergerak itu dan tidak pula sanggup mendatangkan bahaya serta mendatangkan kebaikan. 

Dari 2 (dua) Surat ini yaitu Surat Al-Qashash, 28 : 23 dan Surat Thaha 20 : 96, akan kita dapati bagaimana Allah memberi kepintaran kepada Dajjal, coba simak arti ayat tersebut ;

“Musa bertanya kepadanya “ bagaimana keadaan kalian berdua? Mereka menjawab : kami tidak dapat meminumkan ternak kami sebelum pengembala-pengembala itu memulangkan ternaknya, sedang bapak kami adalah orang tua rentan yang telah lanjut usia”. (Al-Qashash 28:23).  Samiri menjawab : aku mengetahui sesuatu yang mereka tidak mengetahuinya, maka aku ambil segenggam jejak rasul  (ajaran-ajarannya) lalau aku melemparkannya, dan demikianlah nafsuku membujukku”. (Thaha 20:96).

Jelas sekali ayat tersebut diatas bahwa Dajjal memilikki dan mengetahui banyak hal yang tidak diketahui oleh Bani Israel, ia memiliki banyak kekuatan yang tidak dimilikki oleh kebanyakan orang, daya nalarnya jauh melampaui daya nalar kebanyakan manusia biasa, ia mempunyai pemikiran cemerlang yang tidak juga dimilikki orang lain bahkan ia mengetahui kaidah ilmiah fisika dan kimia, yang tidak menutup kemungkinan ia melakukan bayak inovasi yang tidak dilakukan oleh orang lain, ia banyak belajar dari pengembaraannya dalam usia yang panjang itu, disini Nabi Musa baru sadar bahwa ia sedangkan berhadapan dengan Dajjal, Dajjal memang makhluk di ciptakan Allah sebagai manusia yang luar biasa sebagai cobaan bagi umat manusia di muka bumi ini, bersyukurlah bagi kita yang mengimani Allah dan percaya akan itu sebaliknya bagi yang tidak mengimani dan tidak percaya silakan jalani takdir kalian sampai akhir masa, bukankah kita memilikki peran dalam takdir masing-masing yang telah ditentukan oleh Allah?

Dajjal ini telah mengaku terang-terangan kepada Nabi Musa bahwa ia bertanggungjawab dan ia menyadari bahwa dirinya telah dibujuk dan terpedaya oleh nafsunya sendiri, menanggapi hal itu Nabi Musa lalu berkata : Pergilah kamu!”, Nabi Musa hanya menyuruhnya pergi sesuai kehendak dan kemauannya kemana ia suka dan bebas hidup sebagaimana ia mau tanpa ada yang merintanginya, Nabi Musa tidak memberikan siksaan atau murka, atau menyiksanya, karena Allah tidak memerintahkan nya, karena Allah telah membuat takdir atas Dajjal sesuai keinginan Allah SWT.

https://click.accesstrade.co.id/adv.php?rk=00051a000kcb
Dajjal seperti Iblis, ia menyaksikan jaman demi jaman. Kisah pertemuannya dengan Nabi Musa (Thaha; 83-98) memberikan petunjuk bahwa kematiannya ditunda Allah sampai akhir jaman. Musa membiarkannya pergi, padahal Nabi Musa sudah pada posisi untuk membunuhnya karena kesalahan Dajjal yang teramat sangat, yaitu menciptakan tuhan lain bagi Bani Israil selain Allah.

Akhirnya patung anak lembu yang didesign dan dibuat oleh Dajjal dari emas lalu disembah-sembah oleh kaum Nabi Musa, kemudian dibakar oleh Nabi Musa secara khusus karena patung tersebut bukan hanya sekedar patung emas biasa tetapi patung itu melainkan daging dan darah sebelumnya, meskipun seperti khayalan saja seperti pengaruh sihir pada panca indera atau dengan perantaraan jejak rasul yang diselewengkan, dan setelah Nabi Musa membakarnya lalau membuang abunya ke laut merah, hal ini dilakukan oleh Nabi Musa dihadapan kaumnya dan dihadapan Dajjal dengan maksud bahwa tidak ada Tuhan Selain Allah yang pengetahuannya kekal abadi meliputi segala sesuatu.

Samiri hanya berdiri menyaksikan pembakaran yang dilakukan oleh Nabi Musa terhadap patung sapi emas yang telah di buatnya, dan Nabi Musa lalu membawa kaumnya untuk pergi menuju lembah Sina, dan Samiri alias Dajjal berdiri ditepian laut merah dan sambil berkata : “kutitipkan kaum Bani Israel padamu Musa dan sampai berjumpa lagi wahai Bani Israel ketika Musa telah tiada…..”


Setelah itu Dajjal mengembara dan terus terobsesi untuk menguasai dunia. Pada saat kelahiran Muhammad saw, Dajjal ditawan - atas perintah Allah - di pulau asalnya. Binatang aneh yang mendiami pulau itu sejak kelahiran Dajjal, bersama dengan duapuluh orang yang “berwajah seperti matahari yang bersinar dan bercahaya dengan tubuh yang tinggi melebihi pohon-pohon yang tinggi” mengikatnya dengan rantai ke tembok gua yang kokoh, dan suatu saat Dajjal ini akan terlepas dan kembali menyebar  fitnah.

Dan oleh karena Allah SWT berkehendak memang Dajjal sebagai fitnah besar dimuka bumi ini, makanya Dajjal termasuk yang ditangguhkan oleh Allah SWT, sama halnya seperti Iblis, sehingga Dajjal hidup sampai ratusan tahun lama dan ia terus hidup dari masa kemasa tanpa diketahui dan disadari oleh manusia lain, kecuali manusia yang dikehendaki Allah untuk menjalankan takdir Allah SWT akan mengetahuinya dan bahkan bertemu dengan Dajjal tanpa bisa menghindari dari fitnahnya, bahkan Alqur’an meriwayatkan Dajjal hanya bisa di bunuh oleh Nabi Isa, a.s., yang kelak akan tiba waktunya Nabi Isa a.s., akan turun kebumi pada waktu yang telah ditentukan oleh Allah SWT.

Begitulah Allah bila berkehandak tidak akan ada yang mampu melawan dan membasmi Dajjal kecuali ketetapan dan Takdir Allah yang berlaku yaitu hanya Nabi Isa, a.s., manusia tidak akan mampu melawan takdir Allah ini, sesekali tidak akan…….semoga kita pembaca semua terhindar dari fitnah Dajjal ….amin yarobbal’alamin…….

https://cl.accesstrade.co.id/0005pt000kcb


Bersambung  
Dajjal Part III…….Insya Allah…..


Bibliogrphy :
1.        Muhammad Isa Dawud, Dialog Dengan Jin Islam, Pustaka Hidayah, Cetakan ke-12, Oktober 1997, Bandung.
2.       Muhammad Isa Dawud, Dajjal Akan Muncul Dari Segi Tiga Bermuda, Pustaka Hidayah, Cetakan ke-6, Nopember 1997, Bandung.
3.        MIMUK BI's BLOG, http://risalahmutiaratauhid.blogspot.com/2013/06/kisah-dajjal-bagian-2.html.








No comments:

Post a Comment

https://panel.niagahoster.co.id/ref/331489

My Blog List

Contact Form

Name

Email *

Message *

https://accesstra.de/000y52000kcb